Kamis, 03 Juni 2010

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Pendekatan kesusastraan



IBD (Ilmu Budaya Dasar ) dulu bernama Basic Humanities yang berasal dari bahasa Inggris. Basic Humanities mempunyai arti dari bahasa latin, humanus yang artinya manusia, budaya dan halus. Yang maksudnya orang akan menjadi lebih mannusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatis, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatis nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel baik isinya maupun cara penyampaiannya.

Ilmu Budaya Dasar tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu manusia untuk menjadi lebih humanus. Demikian juga filsafat, music, seni rupa dan sebagainya.

Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi

Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni

  1. Memberikan kesenangan

  2. Memberikan informasi

  3. Memberikan warisan cultural

  4. Memberikan keseimbangan wawasan


Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan sebagai ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:

  1. Figura bahasa

  2. Kata-kata yang ambiguitas

  3. Kata-kata yang berjiwa

  4. Kata-kata yang konotatif

  5. Pengulangan


Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut

1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup

Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas.

2. Puisi dengan kesadaran individual

Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.

3. Puisi dengan keinsyafan social

Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam isue dan problem social. Secara imaginative puisi dapat menggambarkan situasi dasar manusia, berupa:

  • Penderitaan atas Ketidak Adilan

  • Perjuangan untuk Kekuasaan

  • Konflik dengan Sesama

  • Pemberontakan terhadap hukum Tuhan


Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.

Manusia dan Keindahan

Keindahan


Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Menurut Cakupannya keindahan dapat diartikan menjadi 3 macam:
  • Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan
  • Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
  • Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.


  • Nilai estetik.

    Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketidak benarannya.

    Nilai dapat dibedakan menjadi 2:
    • Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
    • Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri.


    • Sebab-Sebab Manusia Menciptakan Keindahan

      1. Tata nilai yang telah usang

      2. Kemerosotan zaman

      3. Penderitaan Manusia

      4. Keagungan Tuhan

      Manusia dengan Cinta Kasih, Kasih Sayang, Pemujan, Kemesraan, dan Belas Kasih

      CINTA KASIH

      Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.

      Dalam bukunya “seni mencinta”, Erich Fromm menyebutkan 4 unsur Cinta:

      • Pengasuhan

      • Tanggung jawab

      • Perhatian

      • Pengenalan


      Dr. Sarlito W. Sarwono juga Menyebutkan 3 unsur Cinta:

      • Keterikatan yaitu adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati

      • Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.

      • Kemesraan yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.


      Sedangkan Dr. Abdullah Nasih Ulwan menyebutkan 3 Tingkatan Cinta, yaitu :

      • Cinta tingkat Tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah.

      • Cinta tingkat Menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat.

      • Cinta tingkat Terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.


      Berbagai Bentuk Cinta Menurut Ajaran Agama:

      • Cinta Kepada Diri

      • Cinta Kepada Sesama Manusia

      • Cinta Seksual

      • Cinta Kebapakan

      • Cinta Kepada Allah

      • Cinta Kepada Rasul


      PEMUJAAN

      Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

      Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, dan pencintaan semesta untuk manusia. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sholat. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya.



      KASIH SAYANG

      Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.

      KEMESRAAN

      Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”. Yose Ortage Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan, dikedalam sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.


      BELAS KASIHAN

      Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta:

      • Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.

      • Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara

      • Cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita.


      Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.

      Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan. Karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.

      Manusia dengan Penderitaan , Siksaan, Dan Kekalutan Mental

      A. PENDERITAAN

      Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

      Tuhan membaerikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Kepada manusia Tuhan telah membarikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya.

      Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan:

      Ø Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia.

      Ø Penderitaan yang timbul karena siksaan / azab Tuhan.

      Pengaruh / dampak yang dapat ditimbulkan dari penderitaan dapat berupa dampak positif ataupun dampak negative. Sikap ini sangatlah berpengaruh dari kepribadian orang yang mengalami penderitaan, jika orang ini mempunyai kepribadian yang sabar maka dampak yang ditimbulkan akan membuat orang ini semakin tabah, ulet, dll. Begitupula sebaliknya.

      B. SIKSAAN

      Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.

      Siksaan yang sifatnya Psikis misalnya:

      Ø Kebimbangan

      Bisasanya dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.

      Ø Kesepian

      Merupakan rasa sepi dalam diri atau jiwa, walaupun di dalam lingkungan orang ramai.

      Ø Ketakutan

      Bila rasa takut dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

      Ø Claustrophobia (rasa takut terhadap ruangan tertutup) dan Agoraphobia(rasa takut terhadap ruangan terbuka).

      Ø Gamang (ketakutan bila seseorang di tampat yang tinggi).

      Ø Kegelapan

      Ø Kesakitan

      Ø Kegagalan

      C. KEKALUTAN MENTAL

      Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

      Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:

      Ø Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung

      Ø Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

      Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

      Ø Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.

      Ø Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari.

      Ø Mental breakdown

      Sebab-sebab kekalutan mental antara lain :

      Ø Kepribadian yang lemah (akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna).

      Ø Terjadinya konflik sosial budaya(akibat norma berbeda dengan apa yang ada dalam masyarakat).

      Ø Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.

      Proses- proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorong ke arah :

      Ø Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.

      Ø Negatif : trauma yang dialami terus berkesinambungan dan dapat menyebabkan yang bersangkutan mengalami frustasi (tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan).

      Selasa, 20 April 2010

      D I A


      Software apakah yang anda gunakan dalam membuat diagram2 flowchart, diagram alur, diagram jaringan, dll?

      Sudahkah anda tahu mengenai sebuah free software yang berguna untuk membuat diagram2? DIA Merupakan suatu software gratisan yang cukup berguna dalam membantu kita membuat suatu diagram flowchart, alur, jaringan, dll. Didalamnya kita sudah dapat langsung menggunakan objek2 yang sudah tersedia. Objek2 inipun telah dikelompokkan menurut kategorinya sehingga memudahkan kita dalam mencari objek yang kita inginkan.

      berikut saya berikan contoh gambar running program dia:


      dan beberapa contoh pengelompokan objek2 nya:


      berikut contoh hasil pemakaian:
      Jika diinginkan, anda dapat mengghilangkan garis2 pada background (grid) tersebut pada pengaturan.


      jika anda berminat menggunakan software ini, anda dapat mengunduhnya di sini

      Contoh penggunaan Vlookup dan Hlookup

      Didalam MS excel atupun di OpenOffice Calc, rumus yang digunakan untuk fungsi Vlookup dan Hlookup sama saja, yang membedakan hanyalah pemisah dari setiap statementnya. Di MS excel pemisah statement menggunakan tanda koma ( , ) sedangkan di OpenOffice Calc menggunakan tanda titik koma ( ; ). Disini saya menggunakan OpenOffice untuk membuat contohnya.

      Rumus umum dalam Vlookup dan Hlookup adalah:

      =VLOOKUP(SearchCriterion; Array; Index; SortOrder)
      =HLOOKUP(SearchCriterion; Array; Index; SortOrder)

      • SearchCriterion : Diisi dengan alamat sel yang menjadi acuan untuk mencari data di tabel lain (Berguna sebagai kata kunci yang akan digunakan saat pencarian di kolom array).
      • Array : Diisi dengan Alamat sel tabel yang berisi informasi. Tabel ini minimal mempunyai 2 kolom(untuk vlookup)/2 baris(untuk hlookup).
      • Index : Diisi dengan kolom/baris keberapakah dari tabel informasi yang akan digunakan.
      • SortOrder : Merupakan Statemen optional yg dapat diisi ataupun tidak. bisanya berisikan nilai 1 atau 0. Statemen ini biasanya diisi bila ada data yang tidak muncul padahal rumus yg digunakan sudah benar.

      Conoh Pertama:



      Awalnya data pada kolom nama, Kdbar, dan jumlah sudah tersedia secara. Kita akan melengkapi kolom Nama Barang, Merk, Harga, Jumlah Harga, Discount, dan Total menggunakan rumus vlookup dan hlookup untuk mengambil data pada table dibawahnya.
      Rumus-Rumus, untuk mengis :
      • Nama Barang : =VLOOKUP(LEFT(C2;2);$B$11:$C$15;2)
      • Merk : =VLOOKUP(RIGHT(C2;1);$E$11:$F$16;2)
      • Harga : =HLOOKUP(MID(C2;3;1);$H$11:$K$13;2)
      • Jumlah Harga : =F2*G2
      • Discount : =HLOOKUP(MID(C3;3;1);$H$11:$K$13;3)*H3
      • Total : =H2-I2


      Contoh Kedua:



      Kolom yang kita akan lengkapi adalah kolom Nama supplier, Nama Barang, Jenis, Harga, Alamat, dan Total. Menggunakan data-data yang ada pada 2 table di bawahnya.
      Rumus-rumus untuk mengisi:
      • Nama supplier : =VLOOKUP(LEFT(B2,3),$A$12:$C$16,2)
      • Nama Barang : =HLOOKUP(RIGHT(B2,2),$E$12:$H$15,2)
      • Jenis : =HLOOKUP(RIGHT(B2,2),$E$12:$H$15,3)
      • Harga : =HLOOKUP(RIGHT(B2,2),$E$12:$H$15,4)
      • Alamat : =VLOOKUP(LEFT(B2,3),$A$12:$C$16,3)
      • Total : =F2*G2

      Konversi Suhu C++

      Pada smester 2 ini, pada mata kuliah Algoritma Pemrograman saya mendapatkan suatu tugas membuat program sederhana menggunakan bahasa C.. Dosen ini menyuruh membuat program terstruktur yang nantinya akan dikirimkan ke alamat emailnya.
      Berikut Saya share contoh program sederhana yang berhasil saya buat, mudah-mudahan dapat membantu teman-teman dalam memahami pemrograman menggunakan bahasa C.
      /*Program Aplikasi Konverter Suhu..
      Universitas Gunadarma*/

      #include
      #include


      //Pendeklarasian Fungsi2
      void Celwal(void);
      void Kelwal(void);
      void Fahwal(void);
      void Ranwal(void);
      void Delwal(void);
      void Newwal(void);
      void Reawal(void);
      void Romwal(void);
      void Menu(void);


      //Pendeklarasian nilai variabel secara Global
      float c,k,f,ra,d,n,re,ro;
      int A;
      char Ulang;

      //Awal Program(Fungsi Utama)
      void main()
      {
      do
      {
      clrscr();
      Menu();
      cin>>A;
      cout<<'\n'<<'\n';
      switch(A)
      {
      case 1 : Celwal();
      break;
      case 2 : Kelwal();
      break;
      case 3 : Fahwal();
      break;
      case 4 : Ranwal();
      break;
      case 5 : Delwal();
      break;
      case 6 : Newwal();
      break;
      case 7 : Reawal();
      break;
      case 8 : Romwal();
      break;
      default:
      {cout<<"Kode Yang Anda Masukkan Salah\n" ;
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;}
      }}
      while (Ulang=='Y'|| Ulang=='y');
      getch();
      }//akhir program(fungsi) utama


      //isi dari fungsi2 yang telah diklarasikan
      void Menu(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"###############################################\n";
      cout<<"# Selamat Datang Di Program Konversi Suhu #\n";
      cout<<"###############################################\n";
      cout<<'\n';
      cout<<"Pilih Suhu Yang Akan Anda Input :"<<"\n";
      cout<<"1. Celcius" <<"\n";
      cout<<"2. Kelvin" <<"\n";
      cout<<"3. Fahrenheit" <<"\n";
      cout<<"4. Rankine" <<'\n';
      cout<<"5. Delisle" <<'\n';
      cout<<"6. Newton" <<'\n';
      cout<<"7. Réaumur " <<'\n';
      cout<<"8. Rømer" <<'\n';
      cout<<"Input Kode Suhu Yang Akan Anda Pilih [ 1-8 ] = ";
      }

      void Celwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Celcius\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>c;
      cout<<'\n';
      k = c+273.15;
      f = (c*1.8)+32;
      ra = c*1.8+491.67;
      d = (100-c)*1,5;
      n = c*33/100;
      re = c*0,8;
      ro = c*21/40+7,5;
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Kelwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Kelvin\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>k;
      cout<<'\n';
      c = k-273.15;
      f = (k*1.8)-459.67;
      ra = k*1.8;
      d = (373.15-k)*1.5;
      n = (k-273.15)*33/100;
      re = (k-273.15)*0.8;
      ro = (k-273.15)*21/40+7.5;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Fahwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Fahrenheit\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>f;
      cout<<'\n';
      k = (f + 459.67) / 1.8;
      c = (f - 32) / 1.8;
      ra = f + 459,67;
      d = (212 - f) * 5/6;
      n = (f - 32) * 11/60;
      re = (f - 32) / 2,25;
      ro = (f - 32) * 7/24 + 7,5;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Ranwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Rankine\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>ra;
      cout<<'\n';
      k = ra / 1.8;
      c = ra / 1.8 + 273.15;
      f = ra - 459.67;
      d = (671.67 -ra ) * 5/6;
      n = (ra - 491.67) * 11/60;
      re = (ra / 1,8 + 273.15) * 0.8;
      ro = (ra - 491.67) * 7/24 + 7.5;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Delwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Delisle\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>d;
      cout<<'\n';
      k = 373.15 - d * 2/3;
      c = 100 - d * 2/3;
      f = 212 - d * 1.2;
      ra = 671.67 - d * 1.2;
      n = 33 - d * 0.22;
      re = 80 - d * 8/15;
      ro = 60 - d * 0.35;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Newwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Newton\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>n;
      cout<<'\n';
      k = n * 100/33 + 273.15;
      c = n * 100/33;
      f = n * 60/11 + 32;
      ra = n * 60/11 + 491.67;
      d = (33 - n) * 50/11;
      re = n * 80/33;
      ro = n * 35/22 + 7.5;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Reawal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Réaumur\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>re;
      cout<<'\n';
      k = re / 0.8 + 273.15;
      c = re / 0.8;
      f = re * 2.25 + 32;
      ra = re * 2.25 + 491.67;
      d = (80 - re) * 1.875;
      n = re * 33/80;
      ro = re * 21/32 + 7.5;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Rømer :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }

      void Romwal(void)
      {
      clrscr();
      cout<<"Anda Memilih Suhu Awal Rømer\n ";
      cout<<'\n';
      cout<<"Masukkan Suhu Awal : ";
      cin>>ro;
      cout<<'\n';
      k = (ro - 7,5) * 40/21 + 273.15;
      c = (ro - 7,5) * 40/21;
      f = (ro - 7,5) * 24/7 + 32;
      ra = (ro - 7,5) * 24/7 + 491.67;
      d = (60 - ro) * 20/7;
      n = (ro - 7,5) * 22/35;
      re = (ro - 7,5) * 32/21;
      cout<<"Celcius :"<<<'\n';
      cout<<"Kelvin :"<<<'\n';
      cout<<"Fahrenheit :"<<<'\n';
      cout<<"Rankine :"<<<'\n';
      cout<<"Delisle :"<<<'\n';
      cout<<"Newton :"<<<'\n';
      cout<<"Réaumur :"<<<'\n';
      cout<<'\n';
      cout<<"Apakah Anda Ingin Kembali? [Y/T] : ";
      cin>>Ulang;
      }